Sabtu, 16 Juli 2016

Mikosis Superfisial

    Mikosis superfisial, yaitu mikosis yang menyerang kulit, kuku dan rambut terutama disebabkan 3 genera jamur yaitu Trichophyton, Microsporum dan Epidermophyton. Bahan pemeriksaan untuk laboratorium berupa bagian yang terkena infeksi seperti rambut, kerokan dari lesi-lesi kulit dan kuku. Pencegahan penyakit dengan mencegah kontak dengan penderita, peningkatan hygiene pribadi dan sanitasi lingkungan.




Pemeriksaan Mikroskopik

a. Tempatkan kerokan atau rambut pada object-glass yang kering, bersih dan bebas dari lemak.

b. Tetesi dengan 1 tetes larutan 10 – 40% KOH (kalium hidroksida), tutup dengan cover-glass.

c. Panaskan secara hati-hati, sebentar.

d. Lihat dengan mikroskop.

e. Akan jelas terlihat dan bisa dibedakan antara hyphe (miselium) dan spora.


Perbenihan
     Kerokan lesi atau rambut ditanam pada perbenihan Sabouraud glucosa agar. Ditambah 30 unit streptomycin/cc agar untuk mencegah pertumbuhan bakteri. Tambahkan pula actidione (0,1 mgr/cc agar) untuk menghambat pertumbuhan jamur saprophyt. Perbenihan diletakkan pada inkubator pada suhu kamar. Pertumbuhan di tunggu 2 - 3 minggu.

Beberapa jenis mikosis superfisial :

a. Tinea Capitis

    Tinea capitis adalah infeksi jamur yang menyerang stratum corneum kulit kepala dan rambut kepala. Gejala penyakit, rambut yang terkena tampak kusam, mudah patah dan tinggal potonganrambut pendek-pendek pada daerah yang botak. Pada infeksi yang berat kulit kepala menjadi edematous dan bernanah. Setelah sembuh dari penyakitnya, botaknya bisa hilang atau menetap.

Bahan pemeriksaan yaitu sample berupa rambut dan kerokan lesi yang terinfeksi untuk dilihatdengan mikroskop dan ditanam pada perbenihan.

b. Tinea Favosa

     Tinea favosa adalah infeksi pada kulit kepala, kulit badan yang tidak berambut dan kuku. Gejala penyakit awalnya berupa bintik-bintik putih pada kulit kepala kemudian membesar membentuk kerak yang berwarna kuning kotor. Kerak ini sangat lengket pada kulit kepala dan bila diangkat, akan meninggalkan luka basah atau berdarah. Setelah sembuh dari penyakitnya dapat menyebabkan kebotakan yang menetap.

c. Tinea Barbae

    Tinea Barbae adalah infeksi jamur yang menyerang daerah yang berjanggut dan kulit leher, mengenai rambut dan folikel rambut sehingga menimbulkan lesi bernanah yang kronis. Rambut yang terkena menjadi rapuh dan mudah di cabut.

d. Dermatophytosis (Tinea pedis, Athlete foot)

     Dermatophytosis adalah infeksi jamur superfisial yang kronis mengenai kulit terutama kulit di sela-sela jari kaki, dimana terjadi pengelupasan dan kulit pecah-pecah. Biasanya mengenai sela antara jari ketiga, keempat dan jari kelima, kadang-kadang meluas ke kulit di sekitarnya. Seringkali terjadi infeksi sekunder oleh bakteri sehingga menjadi bernanah. Pencegahan dengan menjaga agar kaki selalu kering terutama sela-sela jari, kaus kaki agar selalu bersih dan sering diganti.

e. Tinea Cruris

     Tinea cruris adalah mikosis superfisial yang mengenai paha bagian atas sebelah dalam. Pada kasus yang berat dapat pula mengenai kulit sekitarnya, daerah scrotum, perineum, perut dan ketiak. Penyebabnya adalah Epidermophyton floccosum, atau Trichophyton sp. Pencegahan dengan menjaga kebersihan pribadi, jangan meminjam pakaian ataupun handuk dari penderita.

f. Tinea Versicolor (panu)

    Tenia versicolor adalah mikosis superfisial dengan gejala berupa macula (bercak) putih kekuning-kuningan disertai rasa gatal, biasanya pada kulit dada, bahu, punggung, axilla, leher dan perut bagian atas. Pada penyembuhan, daerah yang terkena biasanya mengalami depigmentasi dalam waktu yang cukup lama.

Penyebabnya adalah Malassezia furfur. Pencegahannya yaitu dengan menjaga kebersihan badan dan pakaian serta menghindari penularan.

g. Tinea Circinata (Tinea Corporis)

    Tinea circinata adalah mikosis superfisial berbentuk bulat-bulat (cincin) dimana terjadinya jaringan granulamatous, pengelupasan lesi kulit disertai dengan rasa gatal. Gejala penyakitnya bermula berupa papula kemerahan yang melebar kearah luar sedang bagian tengahnya membaik, pinggirnya agak menonjol dan berwarna merah. Pencegahannya yaitu dengan meningkatkan kebersihan badan dan pakaian serta menghindari penularan.

h. Otomycosis (Myringomycosis)

      Otomycosis adalah mikosis superfisial yang menyerang lubang telinga dan kulit disekitarnya yang menimbukan rasa gatal dan sakit. Bila ada infeksi sekunder oleh bakteri, akan menjadi bernanah dan rasa sakitnya tambah hebat.



                                                                      Daftar pustaka
                                                                            

1. Cano. R.J. Colome J.S., Microbiologi, St. Paul New York, Los Angeles, San Francisco, West Publishing Company, 1986.

2. Carter A.J. Essex., A Synopsis of Public Healt and Social Medicine, Bristol, John wright & Sons LTD, 1960.

3. Cates W. Jr., Sexually Transmitted Diseases, The National View, Cutis, 1984.

Related Posts:

0 komentar:

Posting Komentar

 
i
b
m
a
J
A
B
K
I
T
S
g
o
l
B
i
d
g
n
a
t
a
D
t
a
m
a
l
e
S