Sabtu, 16 Juli 2016

Mikosis Sistemik

    Mikosis sistemik adalah mikosis yang menyerang alat-alat dalam,seperti jaringan subcutan, paru-paru, ginjal, jantung, mukosa mulut, usus, dan vagina.

Beberapa jenis mikosa sistemik antara lain :

a. Nicardiosis

    Nicardiosis adalah mikosis yang menyerang jaringan subcutan dimana terjadi pembengkakan jaringan yang terkena dan terjadinya lubang-lubang yang mengeluarkan nanah dan jamurnya berupa granula.






     Penyebabnya adalah Nocardia asteroides. Jamurnya masuk kedalam jaringan subcutan karena trauma (luka) karena itu biasa mengenai kaki dan tangan. Pada tempat itu kemudian terjadi pembengkakan, infeksi yang bernanah dan terjadinya lubang-lubang yang mengeluarkan nanah yang berisi jamurnya. Bila jamurnya masuk ke dalam darah, dapat menyerang organ lainnya, misalnya otak dan paru-paru.
     Nocardiosis biasanya berlangsung kronis. Bahan untuk pemeriksaan di laboratorium berasal dari granula yang keluar dari jaringan yang terinfeksi. Dilakukan pemeriksaan dengan mikroskop dan perbenihan Sabouraud.

b. Candidiasis

    Candidiasis adalah mikosis yang menyerang kulit atau jaringan yang lebih dalam lagi. Penyebabnya adalah Candida albicans. Jamur ini sering kali terdapat pada mukosa mulut, oropharynx, dan tractus gastrointestinal orang sehat. Candidiasis dapat mengenai kulit, kuku atau organ tubuh, seperti ginjal, jantung dan paru-paru. Dapat juga terjadi pada selaput lendir mulut dan vagina. Infeksi karena Candida sp. Terjadi karena adanya faktor predisposisi, misalnya Diabetes, AIDS, daerah kulit yang lembab dan obesitas. Candidiasis pada mukosa mulut dan vagina sering kali terjadi karena pengobatan antibakteri yang terlalu lama yang menyebabkan berkurangnya flora normal di daerah tersebut.

c. Actinomycosis

    Actinomycosis adalah mikosis yang ditandai dengan adanya jaringan granulomatous, bernanah disertai terjadinya abscess dan fistula. Penyebabnya Actinomyces bovis. Jamur ini pada manusia sehat sering terdapat juga pada mukosa mulut dan tonsil sebagai flora normal.

d. Maduromycosis (Madura foot)

     Maduromycosis adalah mikosis pada kaki yang ditandai dengan terjadinya massa granulomatous yang biasanya meluas ke jaringan lunak dan tulang kaki. Gejala penyakit dimulai dengan adanya lesi pada tapak kaki bagian belakang, terjadinya massa granulomatous dan abscess yang dalam, kemudian terjadi sinus-sinus yang mengeluarkan nanah dan granula. Kaki menjadi bengkak menjadi sebesar 2 atau 3 kali asalnya. Pada pengobatannya sering diperlukan tindakan pembedahan disamping pemberian antibiotika.

e. Coccidioidomycosis

     Coccidioidomycosis adalah mikosis yang mengenai paru-paru yang disebabkan oleh Coccidioides immitis. Coccidioides immitis menimbulkan infeksi pada binatang pengerat, ternak (sapi, biri-biri) dan anjing. Menimbulkan infeksi kepada manusia bersama udara pernapasan yang mengandung sporanya. Penyakit ini sering mewabah di musim panas di mana banyak debu beterbangan yang mengandung spora jamurnya.
Gejala penyakit mirip pneumonia lainnya, berupa batuk dengan atau tanpa sputum yang biasanya di sertai dengan pleuritis.

f. Sporotrichosis

   Sporotrichosis adalah mikosis yang bersifat granulomatous menimbulkan terjadinya benjolan gumma, ulcus, dan abscess yang biasanya mengenai juga kulit dan kelenjar lympha superfisial. Penyebabnya adalah Sporotrichum schenckii. Gejala awalnya berupa benjolan (nodul) di bawah kulit kemudian membesar, merah, meradang, proses nekrosis kemudian terbentuk ulcus. Nodula yang sama terjadi sepanjang pembuluh lympha regional dan terjadi ulcus-ulcus berikutnya. Bila tidak di obati, kelainan ini akan menjadi krosis.

g. Blastomycosis

     Blastomycosis adalah mikosis yang menyerang kulit, paru-paru, viscera, tulang dan sistem syaraf. Penyebabnya adalah Blastomyces dermatitidis dan Blastomyces brasieliensis. Blastomycosis kulit gejalanya berupa papula atau pustula yang berkembang menjadi ulcus kronik dengan jaringan granulasi pada alasnya. Kulit yang sering terkena adalah muka, leher, lengan dan kaki. Bila menyerang alat dalam (paru-paru, viscera, tulang dan sistem syaraf). gejalanya mirip tuberculosa. Blastomycosis viscera pintu masuknya adalah mulut, yaitu muscosa pipi yang menjalar ke tonsil kemudian ke kelenjar getah bening pada traktus gastromtestinalis. Pencegahan dilakukan dengan menghindari penularan.



 
Daftar pustaka

1.      Cano. R.J. Colome J.S., Microbiologi, St. Paul New York, Los Angeles, San Francisco, West Publishing Company, 1986.
2.      Carter A.J. Essex., A Synopsis of Public Healt and Social Medicine, Bristol, John wright & Sons LTD, 1960.
3.      Cates W. Jr., Sexually Transmitted Diseases, The National View, Cutis, 1984.

Related Posts:

0 komentar:

Posting Komentar

 
i
b
m
a
J
A
B
K
I
T
S
g
o
l
B
i
d
g
n
a
t
a
D
t
a
m
a
l
e
S